Pages

Ads 468x60px

Rabu, 08 April 2015

09.00 WIB Minggu 9 April 2000

Ayah..
Tak terasa begitu cepat waktu berlalu
lima belas tahun sudah aku tak melihatmu
Sungguh sangat kurindukan masa-masa seperti dulu.. disaat kau ada dikehidupnku

Meskipun kini kau jauh ada disana..
Aku yakin kau sedang bahagia
Karena telah melihat anakmu ini tumbuh dewasa.
Kini hanya Do'a yang bisa kuberikan dan selalu kupanjatkan untukmu
Aku menyayangimu.. Selalu ...............


Selasa, 24 Maret 2015

Ketika memutuskan berpisah, ini yang ku rasakan!!

“Bagaimana aku melewati hari-hari yang tak lagi sama?”
“Apakah aku masih bisa jatuh cinta pada orang baru?”
“Kalau sekarang aku belum punya siapa-siapa, apa nanti aku bisa menikah? Apa nanti aku bisa punya anak?”

Kamis, 19 Maret 2015

Wanita yang sedang kamu sakiti itu anak perempuan yang dibahagiakan mati-matian oleh ayahnya

Seandainya dia masih ada mungkin ini wejangan yang akan dia sampaikan terhadap seseorang yang akan meminangku.. tapi telah 15 Tahun dia telah kembali kepada yang maha berkendak Alloh swt. Dia adalah sosok ayah yang tak pernah lagi ku lihat raut wajahnya, tapi tak pernah luput dari doa ku. dia yang selalu berjuang untuk keluarganya. dia yang sekarang tak lagi diantara kami, anak dan istrinya. dia yang namanya selalu terucap dalam setiap doa. dia yang kami rindukan kehadirannya, dia yang ku ingin ada saat seseorang meminangku. dan dia yang sekarang mustahil untuk ku temui. ayah.... aku rindu..................
ayah, aku telah menemukan pangeranku.. tapi kau akan tetap menjadi rajaku!!!

Untuk seseorang yang suatu hari nanti meminangku.. 

" Nak, Sebelum Kamu Hidup Bersama Putriku , Mau Kah Kamu Membaca Pesanku Ini?
Untuk orang yang akan menemani putriku, yang akan menua bersama hingga maut datang menjemput.

Senin, 16 Maret 2015

Senin, 16 Maret 2015

" Kita adalah dua orang yang sama-sama keras kepala. Masalah membuat kita terlalu keras berusaha tanpa mau mengoreksi diri untuk menemukan solusinya
Aku akui. Masalah denganmu memang demikian menyita energi. Sehari-hari, kepalaku hanya dipenuhi pertanyaan perihal apa yang terjadi dalam hubungan kita. Aku merasa begitu stres dan putus asa. Merutuki kenapa yang terjadi di antara kita seperti tak ada akhirnya. Jujur aku pun merasa takut, karena tak pernah terlintas di kepalaku bahwa kita bisa saling menyakiti seperti ini. Lantaran takut kehilangan, aku memaksa diriku sendiri supaya lebih keras berusaha demi bisa menyelesaikan masalah kita.